Review Anime, Anime Music, and Anime Info

Sequel? or No Sequel?

No comments

Sequel


Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang Sequel, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu arti Sequel sesungguhnya. Sequel memiliki artian "Lanjutan, dari sebuah karya, baik karya yang berupa tulisan, animasi, maupun siaran yang pekerjaan nya merupakan lanjutan dari karya yang sebelumnya". Itulah arti Sequel yang sebenarnya

Lalu, apasih yang memicu sebuah perusahaan/kelompok/perorangan melanjutkan karya mereka khusus nya sebuah Anime (Ya, mengingat ini blog tentang Anime).

baik, mari lihat seksama Foto dibawah ini
Source: kaorinusantara
Ya, bisa dilihat bagaiman proses sebuah Studio dalam membuat sebuah animasi disitu. Namun, pasti masih belum jelas kan? baik, mari kita teliti lebih dalam.

Pasti banyak orang yang berpikir bahwa Sequel sebuah Anime tergantung pada Penjualan BD (Bluray Disc) atau Kelanjutan sebuah cerita, namun nyatanya semua itu tidak semuanya benar! memang benar jika Sequel sebuah Anime sangat tergantung pada Modal yang dikeluarkan, namun itu juga tidak menutup kemungkinan adanya kemungkinan yang lain yang mempengaruhi terjadinya sebuah Sequel.

1. Banyaknya Penonton TV Series Anime tsb.

Ya, banyak sekali yang selalu melupakan hal hal yang sepele seperti ini, padahal nyatanya hal ini sangatlah berperan dalam Sequel sebuah anime. Jika kita lihat pada bagan diatas, terdapat salah satu anggota Production Comitee yang merupakan sebuah perusahaan Broadcasting/Siaran seperti TV Tokyo, NHK, MBS, AT-X, Nippon TV, dll. Jikalau kalian berpikir bahwa mereka tidak berperan dalam pembuatan Sequel sebuah Anime, maka kalian salah besar!

Sebuah perusahaan Pertelivisan mendapatkan Uang dari total Iklan yang mereka tayangkan setiap hari nya, dan banyaknya iklan juga dipengaruhi oleh, menarik atau tidaknya konten didalam Pertelevisian tersebut. Untuk bisa menarik kesimpulan bahwa Konten "tersebut" menarik atau tidak, tidak dapat diambil melalui keputusan bersama saja, namun juga harus melibatkan orang banyak (Viewer/Penduduk) yang tidak lain harus dilakukan sebuah survei. Nantinya, survei tersebut lah yang akan mempengaruhi bahwa Konten "tersebut" layak atau tidak jika diberikan sebuah Iklan.

Nah, Jika Anime tersebut banyak peminatnya, maka sudah pasti akan banyak sekali Iklan yang akan datang ke pertelevisian tersebut untuk memasangkan Iklan mereka di Konten tersebut (Anime). Jika banyak iklan yang datang, sudah pasti juga banyak Pendapatan yang dimiliki oleh Perusahaan Pertelevisian tersebut dan mampu membuat mereka berpikir tentang Sequel untuk Anime tersebut.

2. Ketersediaan Bahan Cerita

Sudah pasti banyak orang yang sudah mengetahui hal ini, Jika tidak adanya bahan cerita, maka sudah pasti tidak akan ada Sequel untuk Anime tersebut.

Banyak sekali orang orang yang berpikiran bahwa Bahan Cerita yang dibuthkan untuk Anime 1 Cour (12 Episode/ 1 Musim) tidak terlalu banyak, namun nyatanya tidak! Kita ambil contoh Anime yang sedang berlangsung dan cukup populer sekarang ini yaitu Noragami. Noragami pada season pertamanya, membutuhkan setidaknya 12 Chapter (1 Chapter sekitar 40 Halaman) untuk membuat sebuah Anime 1 Cour, yang berarti 1 Chapter untuk 1 Episode, namun juga terkadang dibutuhkan 2 Chapter untuk 1 Episode tergantung pada Manga dan Studio Animasi yang mengadaptasi nya seperti Anime Owari no Seraph yang membutuhkan sekitar 1-2 Chapter untuk setiap Episode nya. Dan parahnya lagi, Anime tersebut mengadaptasi Manga Monthly (Bulanan), bagaimana dengan yang Weekly seperti Tokyo Ghoul, Naruto, dan lain lain? Tentu saja akan mengadaptasi jumlah chapter yang lebih banyak mungkin sekitar 3-4 Chapter per episode nya (1 Chapter sekitar 20 Halaman)

Jika Adaptasi manga saja sudah seperti itu, lalu bagaiman dengan adaptasi Visual Novel & Light Novel?

Untuk adaptasi Light Novel, kita ambil dari Anime Hyouka dan Tokyo Ravens. Kedua Anime ini dua-duanya merupakan Anime 2 Cour (2 Musim) dan juga keduanya merupakan Anime yang diadaptasi dari Light Novel. Untuk Anime Hyouka, Hyouka mengadaptasi total 7 Volume! Bisa dibayangkan seberapa banyak halaman yang dibutuhkan hanya untuk Anime tersebut, begitu pula dengan Tokyo Ravens yang mengadaptasi sekitar 9 Volume! Light Novel biasanya memiliki total halaman sekitar 200 hingga 300 Halaman, yang berarti kedua Anime tersebut mengadaptasi total halaman sekitar 2100 Halaman untuk Hyouka, dan 2700 Halaman untuk Tokyo Ravens. Bisa dilihatkan? betapa sedikit nya jumlah Episode yang ditampilkan hanya dengan Halaman yang berkisar 2000an tersebut? ditambah lagi Light Novel terbitnya secara acak, bisa setiap 6 Bulan, 1 Tahun, bahkan ada yang 3 Tahun!.

Untuk Visual Novel, kita ambil dari Anime Movie buatan Ufotable yang akan tayang tahun 2016 mendatang yaitu Fate Stay Night: Heaven's Feel. Jika kalian tau, Visual Novel yang diadaptasi ini memiliki total waktu baca sekitar 300 Jam! dan dibuat dalam bentuk Movie yang hanya berkisar 2 Jam (Ya, walaupun itu belum ditambah Movie Part 2 nya). 300 Jam hanya untuk 2 Jam, yang berarti sekitar 150 Jam baca pada VN sama dengan 1 Jam pada movie.

Sedangkan untuk Anime origan creation, itu tergantung pada Creator Story nya, apakah pantas diberi cerita lanjutan atau tidak.

3. Schedule/Jadwal yang dimiliki Direktor studio Anime

Schedule/Jadwal Studio Anime maupun Direktor sebuah Proyek Anime tentu sangat padat, bagi sebuah Studio mungkin bisa direncanakan hingga 1 Tahun kedepan sehingga Proyek Anime bisa dipesan sejak awal (1 Tahun sebelum atau bahkan 2 Tahun). Namun bagaiman untuk perorangan seperti Direktor Animasi? tentu jadwal nya bisa padat hingga 5 Tahun kedepan bahkan lebih! keadaan tersebut diperburuk dengan Studio yang biasanya mengambil Direktor yang merupakan Freelancer (Pekerja Lepas) yang saat ini mulai banyak digandrungi beberapa Pekerja di Jepang.

Mari kita ambil contoh salah satu Anime buatan P.A Works yaitu Shirobako.

Beberapa waktu yang lalu, ada sebuah berita yang cukup menghebohkan dari Anime yang cukup terkenal ini. Berita tersebut mengatakan bahwa Sang Direktor Proyek Shirobako yaitu Tsutomu Mizushima menyatakan tidak akan membuat Sequel Shirobako, dinyatakan bahwa sang Direktor sangat sibuk bahkan jadwal nya sudah penuh hingga 10 Tahun kedepan! walaupun Bahan cerita nya tersedia sangat banyak dan dana yang dikucurkan juga cukup banyak, namun Mizushima tetap tidak akan membuat sequel shirobako.

Dari berita tersebut dapat terlihat bahwa, Schedule juga sangat berperan dalam pembuatan sequel sebuah Anime.

4. Laku nya bahan cerita

Nah, 1 Lagi hal yang tidak pernah terpikirkan oleh beberapa orang. Yaitu total penjualan yang diterima oleh sang kreator cerita baik Manga, Light Novel, maupun Visual Novel.

Penjualan ini tentu saja tidak hanya menguntungkan sang kreator, namun juga Publisher yang juga ikut ambil dalam Production Comitee sebuah Anime seperti Kodansha (Manga & LN), Shueisha (Manga), Kadokawa (LN & Manga), Type Moon (VN), dan lain lain.

Tentu saja sebagai salah satu perusahaan yang termasuk dalam production comitee juga menginginkan keuntungan dikarenakan mereka juga turut memberikan dana pada sebuah Studio Animasi.

Mari kita ambil contoh Anime yang cukup populer beberapa waktu lalu yaitu Overlord,



 Overlord diadaptasi dari Light Novel Overlord yang diproduksi oleh Yen Press. Yen Press yang merasa bahwa Overlord akan cukup memberi keuntungan bagi perusahaan pun memberikan usulan dan membuat sebuah Production Comitee untuk mengadaptasi LN ini menjadi Anime. Tentu saja pihak Yen Press mencari sebuah keuntungan kan? oleh karena itu, dalam mempertimbangkan sebuah sequel, salah satu pihak baik pihak publisher maupun kreator harus sama sama mendapatkan untung agar bisa diperhitungkan nantinya, apakah akan ada sequel atau tidak.

5. Passion/Keinginan yang dimiliki Production Comitee

Uang saja tidak cukup untuk sebuah Production Comitee agar mereka bisa membuat sebuah sequel suatu anime, namun juga dibutuhkan keinginan/passion.

Mari kita ambil contoh pad Anime Durarara!!!
Kita ketahui bahwa, baik LN durarara maupun BD Durarara ataupun peminat, semuanya sama sama tidak begitu populer bahkan mungkin total penjualan LN dan BD nya hanya cukup untuk Balik Modal saja. namun apa yang membuat Anime ini terus berlanjut bahkan hingga sekarang? tidak salah lagi jika itu merupakan sebuah Passion yang dimiliki oleh Production Comitee tersebut. Hal ini juga serupa dengan Madoka Magica dan Monogatari series dari Shaft, namun untuk shaft biasanya merupakan sebuah pengecualian bagi kedua Anime tersebut dikarenakan biasanya Shaft tidak mau membuat sebuah Production Comitee terlebih dahulu untuk kedua Anime tersebut dan lebih memilih untuk memilih sponsor secara acak maupun menunggu Sponsor yang datang kepada mereka dengan sendirinya.

6. Penjualan Merchandise

Yang terakhir, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi adanya sequel anime. Yap! Penjualan Merchandise. Merchandise itu biasanya apa saja? Merchandise biasanya seperti BD, Animation Disc, OVA (Original Video Animation), Soundtrack Music, Figure Arts (Figma, PVC, Nendoroid, dll).

BD, Animation Disc, OVA ketiga hal tersebut yang sangat berpengaruh besar terhadap sequel anime. Bagaimana tidak? ketiga hal tersebut memiliki nilai jual tertingg dibandingkan yang lain (Ya... walaupun terkadang ada Figure Arts yang mahal nya bisa melebihi BD sih), Rata rata harga jual BD biasanya berkisar 5000 Yen hingga 8000 Yen. 1 BD biasanya berisi 2 Episode dan biasanya jika membeli BD, sudah pasti ada OVA didalam nya. BD dll juga merupakan produk dari Production Comitee seperti Aniplex, FUNimation, dan noitaminA

Music, ya, ini juga sangat berpengaruh pada pembuatan sequel anime. Kenapa? bisa kalian lihat di bagan Anime Production diatas, terdapat beberapa perusahaan Music & Sound seperti Lantis & Sony Music Entertaiment. Jika kalian berpendapat bahwa laku atau tidak nya music pada Anime tersebut tidak berpengaruh pada sequel nya, maka kalian salah.

Figure Arts. Pernah melihat beberapa sponsor seperti Bandai Namco & Good Smile Company? ya, kedua perusahaan tersebut merupakan salah satu anggota Production Comitee, walaupun pada umumnya jarang ikut ambil pada Production Comitee pembuatan Anime. Kedua perusahaan tersebut memproduksi & mendistribusi figure arts anime yang mereka sponsori, sehingga jika kita membeli salah satu figure arts mereka, maka itu juga akan mempengaruhi akan adanya sequel terhadap anime tersebut atau tidak.

Sekarang, sudah tau kan beberapa poin penting dalam sebuah pembuatan sequel anime? jadi... berhentilah berkoar koar menyatakan kekesalan, kekecewaan, kesedihan tidak adanya sebuah sequel pada suatu anime jika kalian bahkan tidak pernah berpartisipasi untuk membeli salah satu produk anime tersebut!

Thx for reading guys! ^_^ (Sorry klo baru muncul beberapa bulan ini, SMA sibuk coy)

No comments :

Post a Comment